Kiai Marzuki Tekankan Mahasiswa Miliki Integritas Moral dan Otoritas Keilmuan
Surabaya, NU Online Jatim
Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur menggelar sosialisasi tindak lanjut beasiswa prestasi keagamaan PWNU Jawa Timur kluster Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU). Kegiatan ini digelar di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Selasa (04/07/2023).
Tercatat ada 8 kampus yang berpartisipasi dalam program ini yaitu Unusa, Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Universitas KH A Wahab Hasbulloh (Unwaha), Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, Universitas Islam Kadiri (Uniska), Institut Teknologi Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) dan Sekolah Tinggi Islam Salahuddin.
Prof Achmad Jazidie, Rektor Unusa mengatakan bahwa akan mendukung keberlanjutan program beasiswa tersebut karena pembangunan sumber daya manusia dan kaderisasi di NU sepanjang sejarah dilahirkan dari aktivis pemuda dan mahasiswa.
“Dengan demikian manakala kader muda NU yang masuk di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dengan lintas disiplin ilmu baik agama, soshum, dan eksakta ini nanti lulus maka ke depan dapat meneruskan keberlanjutan NU,” katanya.
Sehingga menurut Ketua LPTNU Jawa Timur itu, jenjang pendidikan tinggi akan menggembleng jiwa kepemimpinan dan keterampilan mahasiswa.
“Maka ini sangat potensial untuk menghasilkan pemimpin dan aktivis yang berpengalaman tidak saja pada keilmuan tertentu tetapi menguasai tata kelola organisasi dengan baik, sehingga membawa NU sebagai organisasi yang modern,” ujarnya.
Di samping itu, KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jawa Timur menekankan mahasiswa penerima beasiswa PWNU untuk memiliki integritas moral.
“Kita memiliki integritas moral yang luar biasa, kita harus mampu tidak korupsi juga menjaga korupsi dari siapa pun di lingkungan kita. Selama kita mampu asal hati kita benar-benar bersambung kepada Allah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Kiai Marzuki berpesan agar di samping punya otoritas keilmuan dan benar-benar ekspert harus diimbangi dengan nilai-nilai integritas moral.
“Kita harus meniru Imam Syafii bukan hanya sempurna di bidang ilmu untuk mencapai otoritas keilmuan tapi hatinya juga selalu menyambung dengan Allah,” pungkasnya.